Jakarta, 13 November 2025 – Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, memulai kunjungan kenegaraan ke Australia dengan agenda utama memperkuat kerja sama bilateral strategis antara kedua negara. Kunjungan ini dianggap sebagai momentum penting dalam mempererat hubungan diplomatik, pertahanan, dan ekonomi, sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai mitra strategis Australia di kawasan Indo-Pasifik.
Menurut sumber resmi dari Kementerian Pertahanan, kunjungan ini akan berlangsung selama tiga hari dan mencakup serangkaian pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat Australia, termasuk Menteri Pertahanan dan pejabat senior kementerian luar negeri. Fokus utama pertemuan adalah peningkatan kapasitas pertahanan, latihan militer bersama, serta pembahasan isu keamanan maritim yang menjadi perhatian bersama kedua negara.
Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi dalam bidang pertahanan untuk menghadapi tantangan keamanan global yang terus berkembang. “Kerja sama strategis antara Indonesia dan Australia bukan hanya soal pertahanan, tetapi juga tentang stabilitas kawasan, keamanan maritim, dan kesiapsiagaan menghadapi bencana,” ujarnya dalam konferensi pers sebelum keberangkatan.
Selain agenda pertahanan, kunjungan ini juga menyoroti peluang penguatan kerja sama ekonomi. Australia dan Indonesia berencana membahas kemitraan investasi, perdagangan teknologi, serta pengembangan infrastruktur yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara. Diskusi ini dinilai krusial mengingat hubungan perdagangan bilateral Indonesia–Australia mencapai nilai miliaran dolar setiap tahunnya.
Kerja sama pendidikan dan penelitian juga menjadi bagian dari agenda kunjungan ini. Indonesia dan Australia memiliki sejarah panjang dalam pertukaran mahasiswa dan kolaborasi riset ilmiah, terutama di bidang energi terbarukan, teknologi informasi, dan pertanian berkelanjutan. Prabowo menekankan bahwa penguatan sektor ini akan membuka peluang bagi generasi muda di kedua negara untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing global.
Pengamat hubungan internasional menilai bahwa kunjungan kenegaraan ini memiliki dampak jangka panjang bagi strategi geopolitik Indonesia. “Dalam konteks Indo-Pasifik, kerja sama bilateral dengan Australia sangat penting untuk memastikan keamanan regional tetap stabil, sekaligus memperkuat posisi tawar Indonesia di forum internasional,” ujar Dr. Arif Hidayat, pakar kebijakan luar negeri dari Universitas Indonesia.
Kunjungan ini juga mencerminkan komitmen kedua negara dalam menghadapi berbagai tantangan global, termasuk perubahan iklim, keamanan siber, dan penanganan bencana alam. Melalui kerja sama strategis yang diperluas, Indonesia dan Australia berharap dapat merumuskan langkah-langkah konkrit yang bermanfaat bagi kawasan dan masyarakat kedua negara.
Selain pertemuan resmi, Prabowo dijadwalkan melakukan kunjungan ke beberapa fasilitas pertahanan dan universitas di Australia, sebagai bentuk penguatan hubungan antara institusi pendidikan dan sektor pertahanan. Ini sejalan dengan strategi pemerintah Indonesia untuk memperluas diplomasi pertahanan melalui pendekatan yang lebih holistik, termasuk pendidikan, riset, dan pengembangan teknologi militer.
Kunjungan kenegaraan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Australia diyakini akan membawa dampak positif dalam memperkuat kerja sama bilateral. Langkah ini menunjukkan bahwa diplomasi pertahanan Indonesia tidak hanya fokus pada keamanan nasional, tetapi juga pada pembangunan hubungan strategis yang menguntungkan secara ekonomi, teknologi, dan sosial bagi kedua negara.
Dengan agenda yang padat dan fokus pada kerja sama strategis, kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa hubungan Indonesia–Australia terus mengalami penguatan dan menandai era baru dalam kemitraan bilateral yang saling menguntungkan.












